Rabu, 01 Agustus 2012

Owi/Butet sukses lewati tekanan

LONDON – Bagi pasangan ganda campuran, Ahmad Tontowi/Liliyana Natsir, lawan terakhir mereka di Grup C asal Denmark, diakui lebih sulit dan merepotkan dari pasangan Korea Selatan dan India. Tapi keduanya terkesan puas karena akhirnya mampu memuncaki Grup. Dini hari tadi, Owi/Butet – sapaan Tontowi/Liliyana, merampungkan laga pamungkas Grup C kontra Thomas Laybourn/Kamilla Rytter-Juhl lewat straight set, 24-22 dan 21-16. Meski hanya menghabiskan dua set, bukan berarti Owi/Butet melakoni partai yang mudah. Justru menghadapi Laybourn/Juhl di partai terakhir ini, Owi/Butet mesti menghadapi tekanan, terutama di set pertama. Bahkan saling menyalip perolehan poin sudah terjadi sejak angka menyentuh titik 3-3. Sedari titik 3-3, mulailah masa-masa kritis penuh tekanan saat angka melonjak ke titik 7-7, 8-8, 11-11, 19-19, hingga 21-21. Tapi akhirnya jawara All-England tersebut mampu menutup set dengan angka 24-22. Namun di babak kedua, perlawanan pasangan Denmark mulai menurun. Terbukti, durasi di set kedua tak sepanjang set pertama hingga Owi/Butet menuntaskan set kedua dengan angka 21-16. “Tentunya game ini berbeda. Selain ini penentuan juara grup, lawannya kualitasnya beda, mereka lebih diatas pasangan Korea dan India” ujar Liliyana, seperti dikutip PBSI.org, Rabu (1/8/2012). “Kami menjalani game ketat, tapi kami merasa sudah tampil cukup bagus. Ini adalah pertandingan olimpiade, pressure nya sangat tinggi, bisa melewati saat-saat kritis adalah poin plus untuk kami. Selain itu menurut saya, Tontowi bermain cukup baik hari ini” lanjutnya. Dengan memuncaki Grup C, Owi/Butet punya keuntungan karena terhindar dari juara Grup A asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Sementara di babak perempatfinal nanti, Owi/Butet akan melanjutkan perjuangan kontra duet Jerman, Michael Fuchs/Birgit Michels.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar